Slow Living

Saat ini sedang menjadi trend adalah gaya hidup yang disebut sebagai Slow Living. Hal tersebut adalah satu dari sekian banyak gaya hidup yang dapat menjadi pilihan. Apakah yang dimaksud Slow Living? Kita simak uraian berikut.


Slow living adalah sebuah filosofi atau gaya hidup yang mengedepankan keadaan yang tenang, kesadaran, dan kehadiran dalam aktivitas sehari-hari. Dalam konteks perencanaan keuangan, slow living berarti mengubah pola pikir dan kebiasaan pengeluaran agar lebih fokus pada kualitas hidup daripada kuantitas materi.

Di bawah ini ada beberapa prinsip utama dalam perencanaan keuangan slow living:

1. Mengutamakan kebutuhan daripada keinginan: Slow living mengajarkan kita untuk lebih mempertimbangkan kebutuhan sejati kita, melawan tekanan konsumerisme yang seringkali mendorong kita untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Dengan memprioritaskan kebutuhan, kita dapat mengelola keuangan dengan lebih bijak dan mewujudkan pengeluaran yang lebih bermakna.

2. Mengurangi hutang dan beban keuangan: Slow living mendorong kita untuk hidup sesuai dengan kemampuan kita. Berarti menghindari melakukan hutang yang tidak perlu dan berusaha bebas dari beban keuangan yang memberatkan. Dengan mengurangi hutang, kita dapat membebaskan diri dari stres keuangan dan menciptakan stabilitas finansial.

3. Membangun pengeluaran yang sadar: Slow living mendorong kita untuk menjalani kehidupan dengan kesadaran penuh terhadap setiap pengeluaran yang kita lakukan. Memilih barang dan jasa yang berkualitas, berkelanjutan, dan berdampak positif pada lingkungan. Hal ini juga melibatkan memilih pengalaman daripada kepemilikan materi, seperti menginvestasikan uang pada perjalanan, pendidikan, atau hobi yang memberikan kebahagiaan dan kepuasan jangka panjang.

4. Membangun tabungan dan investasi yang bijaksana: Slow living mengajarkan pentingnya menyisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan dan investasi jangka panjang. Dengan menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan simpanan, kita dapat menciptakan kestabilan dalam keuangan pribadi serta mempersiapkan masa depan yang lebih aman secara finansial.

5. Menikmati momen kehidupan: Slow living memberikan ruang untuk merasakan kebahagiaan dan kepuasan dari hal-hal sederhana dalam hidup. Bukan hanya bergantung pada benda materi, tetapi menghargai waktu bersama keluarga dan teman, menikmati alam, atau mengejar minat dan passion pribadi. Mengalokasikan waktu dan sumber daya sesuai dengan prioritas hidup kita, memberikan kehidupan yang lebih berimbang secara finansial dan emosional.

Perencanaan keuangan slow living melibatkan pengambilan keputusan finansial yang berlandaskan pada kesadaran diri, kepuasan batin, dan keseimbangan hidup. Penting untuk membuat anggaran yang realistis, menyimpan sebagian pendapatan, dan melihat keuangan secara holistik. Dengan pendekatan ini, kita dapat mencapai kehidupan yang lebih kaya secara makna tanpa terjebak dalam siklus konsumsi yang tidak berkelanjutan.

Sumber: Internet 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Momen ultimit dan momen nominal (mana yang dipakai)

Ulasan artikel: Keandalan Lentur Balok Kastela dengan Simulasi Monte Carlo

Balok kastela (castellated beam)